Berkunjung ke Kampung Adat Praijing yang Modern

Dari beberapa Kampung Adat yang saya kunjungi selama trip di Pulau Sumba akhir Januari 2018 kemaren, Kampung Adat Praijing inilah yang paling modern. Yang sudah paling bisa menerima dan berbaur dengan turis. Sepertinya, saya ulangi, sepertinya, memang sudah difasilitasi dan disiapkan oleh pemerintah biar jadi semacam desa wisata yang tetap mempertahankan kebudayaan leluhur mereka.
Kami meninggalkan Pantai Watubela  dan sampai di Kampung Adat Praijing sekitar pukul empat sore. Lokasi Kampung Adat Praijing ini dekat dengan pusat kota Waikabukak.
A girl is daydreaming.
After having a good nap.
Welcome to Praijing Village!
“Mama, boleh saya foto?”
Pak Frengky.

Warga di Kampung Praijing sudah welcome dengan turis. Jadi ketika turis datang warga menyambut, terutama anak-anak yang datang berkenalan dan ngobrol.

 

Nah, desa ini sebenernya udah modern. Mereka punya alat alat canggih kayak TV dan handphone. Jadi jangan kaget kalo anak-anak di sini juga udah hapal lagu-lagunya Via Vallen.

Yang make provider Telkomsel, apalagi yang punya apliakasi My Telkomsel di HPnya pasti nggak asing sama tempat ini. Karena tiap kita buka aplikasi My Telkomsel, wallpaper di homepage pake tempat-tempat yang Indonesia banget. Salah satunya adalah Kampung Adat Praijing ini. Pas masuk kampung adat ini, langsung naik aja, nanti ada spot foto dengan latar belakang rumah-rumah adat.
When you saingan with another kang photo from the same label. Captured by: @dwigatama
Sepanjang hari ini cerah dan puas karena bisa mampir ke Pantai Watubela dan Kampung Adat Praijing. Hari ini adalah hari terakhir kami berada di Sumba Barat Daya. Malem ini kami berpindah ke Waingapu. Dan harus menempuh sekitar 3 jam perjalanan lagi.
Welcome to Praijing Village! With me @prabowoadityo will guide you through this amazing village. Don’t go anywhere, so come and join us! *ngehost acara traveling hits ceritanya
Dek, mau permen? *photographed by: @prabowoadityo

Please guess where we had dinner after visiting Praijing Village! Rumah Makan Khas Padang! Pas banget, kelaperan dan dikasih makan dengan porsi yang ekstra.
Jalan menuju Waingapu tuh nggak kelihatan apa-apa, gelap, karena udah malem juga. Dan ternyata pas siangnya kami ngelewatin lagi. Sepanjang kanan kiri jalan tuh padang rumput dengan bukit bukit luaaaaas. Mirip kayak di New Zealand. Halah, kek pernah ke New Zealand aja lu Bar! *pernah sih, sini mampir ke tulisan saya tentang New Zealand juga ya
Kami sampai di hotel kami di Waingapu jam 9 malem. Selama tiga malem ke depan, kami akan nginep di Hotel Elvin. Karena trip kami ambil yang paket promo, maka tiga malem kami di Hotel Elvin, dapet kamar non AC. Pake kipas, nggak papa; lumayan. Karena harus nambah 200 ribu lebih per kamar lagi kalo mau upgrade ke yang AC. Hehehehe.
Oke, East Sumba, show me your beauty, bring it on!
Jadi inget film Seven Samurai. Kalo disuruh pilih peran, saya pilih karakter favorit saya: Toshiro!

Bonus video, paduan suara by Adek Adek dari Kampung Praijing, dibimbing langsung oleh Kaaaak Johaneeees.
Click here to see all of my Sumba stories.

6 thoughts on “Berkunjung ke Kampung Adat Praijing yang Modern

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.