Terdampar di Pantai Secantik Tarimbang

Halo. Bagi kalian yang memang ngikutin cerita saya selama di Pulau Sumba, ada baiknya baca dulu cerita kami di Bukit Warinding. Biar ngerti bagaimana kok bisa kami sampai terdampar di Pantai Tarimbang. Tapi kalo yang cuma mau liat liat seperti apa Pantai Tarimbang, ya boleh di scroll scroll aja. Hehehehe.
Jam 12 lebih geng kami bersama driver kami, Pak Rais, meninggalkan Bukit Warinding dan menuju Pantai Tarimbang. Lokasi pantai ini cukup jauh dari kota Waingapu dan salah satu spot yang digemari oleh para peselancar. Karena cukup jauh, menurut saya kalo kalian nggak punya cukup banyak waktu di Sumba, mungkin bisa dialihkan ke tempat lain. Tapi, saat perjalanan menuju Pantai Tarimbang, kita akan ngelewatin Bukit Lailara. Yang menurut saya lebih cantik dari pada Bukit Warinding. Kita bahas tentang Bukit Lailara di tulisan saya setelah ini, oke ya?
Perjalanan dari Bukit Warinding ke Pantai Tarimbang sudah memakan waktu sekitar dua jam, jadi kalo berangkat dari Waingapu, ya bisa 2 jam setengah atau lebih. Apalagi kalo mampir mampir dulu.
Pantai Tarimbang lokasinya berada di antara dua tebing yang membentuk garis pantai berupa cekungan yang lebar. Beberapa kilo sebelum kami sampai di pantai ini, ada spot yang bisa kita singgahi untuk melihat Pantai Tarimbang dari kejauhan.

Itu dia Pantai Tarimbang mulai nampak!
Photographed by: @prabowoadityo
Kalo udah nemu palang(?) selamat datang ini, Pantai Tarimbang berarti sudah dekat, yaah.. 10 menit berkendara laah. Dan akhirnya setelah duduk aja di dalem mobil sekitar dua jaman (jaman batu?), kami sampai juga di Pantai Tarimbang. Entah Pak Rais yang salah tempat markir mobil, atau memang tempat parkir di Pantai ini yang susah, kami harus menerobos ilalang dan pepohonan bakau.
Pantai ini pasirnya putih dan halus banget. Saking halusnya ketika Pak Raja coba buat nyemplung, air pantai jadi keruh dan berlumpur.
Kami ketemu dua rombongan bule yang ngecamp di sini. Dan, kami nggak ketemu tuh ada orang yang lagi surfing. Atau mungkin karena saat kami sampai di Pantai Tarimbang, sekitar jam setengah tiga dan cuaca lagi terik teriknya, jadi para bule juga duduk duduk aja sambil berteduh.

 

Pantai Tarimbang (4)
Perjuangan kami mencari tempat pengungsian karena cuaca yang terlalu terik.
Photographed by: @prabowoadityo
Dan masalah itu muncul. Kami kelaperan. Hari hari sebelumnya, makan siang yang diurusin guide kami, Helmi, beli sebelum berangkat ke tujuan. Kami mampir di salah satu warung, dan ngambil beberapa ikat nasi kotak. Nah, kali ini karena kami sepakat untuk split up dan duluan, juga Helmi sepakat untuk nyusul, nggak ada nasi kotak yang dibawakan untuk kami. Karena kelaperan, kami sampai nggak berminat buat main air. Ditambah lagi nggak ada sinyal, jadi kami cuma duduk duduk, ngobrol, terdampar sambil menunggu pertolongan kelaparan kami datang.
Apa Helmi datang?

Pantai Tarimbang (1)
Saat nemu tempat bernaung menunggu tim SAR
Maafkan kalo foto foto dari kamera saya lama lama buram. Kena angin pantai nih. Dan nggak bawa cleaning kit.
Sudah jam setengah empat dan Helmi nggak juga datang. Karena kami percaya dengan Helmi, dan dia sudah sepakat untuk nyusul, jadi tetap kami tunggu . Namun, karena udah terlalu sore dan perjalanan buat balik lagi ke Waingapu yang sampai dua jam, akhirnya jam 4 kami menyerah. Pak Rais yang sudah nggak enak raut mukanya, kami ajak pulang ke Waingapu. Sepanjang perjalanan yang berupa hutan dan padang rumput, ternyata ada warung. Ada jajanan snack, jadi kami beli buat mengganjal perut. Yah namanya juga snack, 5 menit makan habis itu laper lagi.
Cerita tentang Pantai Tarimbang saya sudahi segini aja ya? Karena habis ini, sebelum langsung pulang ke Waingapu, kami mampir dulu di Bukit Lailara. Tapi drama kami dengan Helmi belum selesai, ayok lanjut cerita kami di Bukti Lailara.
Click here to see all of my Sumba stories.

7 thoughts on “Terdampar di Pantai Secantik Tarimbang

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.