Terpesona dengan Cantiknya Pantai Mbawana

Pas kami lagi ada di Tanjung Radar, ada dua pantai yang bisa kami liat, Pantai Watu Maladong dan Pantai Mbawana. Pantai Mbawana ini kayak nama daerah di Jawa. Karena orang Jawa kalo bilang suatu daerah/kota yang berawalan huruf ‘B’, maka akan ditambahin ‘M’ di depannya. Bandung jadi mBandung, Batam jadi mBatam. Jadi ketika denger Pantai Mbawana pertama kali, saya sampe googling, beneran Mbawana atau Bawana yang ketambahan M. Yes, beneran Mbawana. Dan pantai ini cantik sekali.
Kami meninggalkan Pantai Watu Maladong dengan kondisi hujan deres. Kata Pak Sarmin, driver kami, dari Pantai Watu Maladong ke Pantai Mbawana memerlukan waktu sekitar satu jam lebih. Jadi saya tidur selama perjalanan. Saya termasuk yang susah tidur sih, jadi selama perjalanan ke Pantai Mbawana ya tidur nggak jelas, setengah sadar. Sampe akhirnya kebangun karena ada rame rame di luar.
Mobil berhenti. Pak Sarmin bilang kalo mobil parkir di sini, karena jalanan becek habis hujan, jadi kita harus jalan kaki. Memang, untuk sampai ke Pantai Mbawana harus trekking dulu, nurunin tebing. Nah, yang bikin rame adalah sekumpulan orang yang mengelilingi mobil kami. Saya sampe kaget, ntah dari mana datengnya orang-orang ini, karena saya tinggal tidur juga, pas sadar mobil kami udah dikerumunin banyak orang.
Pak Sarmin kasih kode ke kami buat bawa snack yang kami bawa. Untungnya ketika di Tambolaka, kami sempet mampir ke warung buat beli jajanan. Jadi pas kami turun dari mobil, kami tawarin snack kami ke warga ini. Dari anak anak sampe orang dewasa juga. Yang bikin saya ngeri ya itu, laki-laki di daerah sini ke mana-mana bawa parang. Itulah kenapa saya beberapa kali kasih saran untuk tidak bepergian ke daerah SBD dalam jumlah sedikit, apalagi tanpa didampingin warga lokal.
Tiga mobil rombongan kami sudah ngumpul. Helmi, Pak Sarmin, Pak Rais, dan driver mobil satu lagi yang saya nggak tau namanya ngobrol dengan sekumpulan warga ini. Mungkin minta ijin agar kami bisa mengunjungi daerah mereka. Beberapa menit setelah itu, kami memulai perjalanan. Dan dikawal segini banyak orang.
Kami menelusuri ilalang, jalanan masih berupa jalan setapak. Ditambah lagi dengan kondisi setelah hujan, beberapa dari kami sempet jatuh karena kepleset, licin. Sekitar 20 menit kemudian, kami sampai di turunan berupa bebatuan yang di sekelilingnya ditumbuhi pohon-pohon tinggi besar. Kami menurunin tebing. Jalanan masih berbatu, ditambah licin habis hujan, kami harus berjalan pelan-pelan biar nggak kepleset.
Banyak banget Pak anak buahnya. Photo by: @Prabowoadityo
Photographed by: @Prabowoadityo
Jangan rebut milikku~

Pantai Mbawana mulai terlihat

 

Susah payah kami menuruni tebing, sedikit-sedikit pantai yang kami tuju makin terlihat. Kami sampai di Pantai Mbawana! Karena mulai gerimis kami berteduh mengamankan barang-barang biar nggak kehujanan. Pantai ini pasirnya haluuuus, warnanya coklat teraaaang. Mungkin karena agak mendung ya. Kalo pas terik, saya yakin warna pasirnya jadi putih terang.
Yang menarik dari pantai ini adalah karang yang bolong sehingga membentuk seperti terowongan.
Pantai Mbawana
Pantai Mbawana
Difoto siapa ya? Pak Raja bukan? Apa Pak Yoga?
Pantai Mbawana

Geng malu malu.
Anak-anak kecil yang sedari tadi ngebuntutin kami langsung pada berlarian. Tentu aja saya nggak cuma berdiam diri, biar gerimis, saya pun ikut lepas baju dan berlarian main air. Pantai ini cocok buat diceburin. Karena pantainya yang menjorok, nggak banyak karang, juga pas kami ke sana ombak nggak terlalu rough. Asli, pantai ini bagus banget, kami terpesona dibuatnya~
Difoto Pak Prab. Ngobrolin apa yo? Gue lupa.
Kawan baru?
Geng malu malu main bola. Photographed by: @Prabowoadityo
Karena udah jam 4 lewat kami memutuskan untuk balik ke hotel. Agak males ngebayangin jalan baliknya, harus nanjak tebing batu. Ah, tapi kami puas karena Pantai Mbawana ini cantik banget.
Ini pas di jalan pulang ke mobil. Badan basah semua dan ngeringin seadanya karena nggak bawa handuk dan baju ganti.
Pas kami sampai di tempat mobil kami diparkir, ada cek cok mulut antara Helmi dan para driver dengan warga sekitar. Masalah uang parkir yang mereka minta. Entah gimana masalah duit parkir itu, akhirnya kami diperbolehkan meninggalkan lokasi.
Sampai jumpa Pantai Mbawana!
Photographed by: Helmi
Click here to see all of my Sumba stories.

2 thoughts on “Terpesona dengan Cantiknya Pantai Mbawana

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.