Menyapa Pulau Sumba dari Pantai Kita/Mananga Aba

Pesawat kami landing di Bandara Tambolaka sekitar jam setengah 1 siang. Kami dijemput tour guide kami selama di Sumba, sebut saja Helmi (nama asli, tidak disamarkan). Helmi ini yang bakal menemani kami selama tujuh hari di Pulau Sumba. Rombongan kami sejumlah 7 orang, dan kebetulan (bukan kebetulan ding, disengaja) digabungkan dengan satu rombongan lagi berjumlah 6 orang. Mereka cuma berada di Sumba selama 5 hari aja. Jadi itinerary mereka ngikutin kami, karena pas hari kelima nanti, mereka cabut duluan.
Kami dibawa dengan tiga buah mobil Avanza warna hitam dan langsung diboyong ke hotel kami untuk tiga malam ke depan: Hotel Sinar Tambolaka. Sekitar 20 menit aja dari bandara Tambolaka ke hotel kami. Hotel ini termasuk hotel paling rame di Tambolaka, karena lokasinya yang easy access, bersih, nyaman, dan punya kolam renang yang keren: surrounded by green!
Selesai check in dan naruh barang-barang kami, sekitar jam 2 lebih kami diajak menuju tempat wisata pertama: Pantai Mananga Aba. Dulu Pantai ini disebut Pantai Kita, tapi ntah sejak kapan orang-orang merubah namanya menjadi Pantai Mananga Aba. Kenapa diganti Mananga Aba? Wah, manakataha.
Pantai ini tidak terlalu jauh lokasinya dari pusat kota. Jalan menuju Pantai ini bervariatif dari mulai masih diaspal, lalu lama kelamaan masuk ke jalanan masih berupa tanah dan bergeronjal. Tapi masih relatif bisa diakses kok. Karena siang itu habis hujan, jalanan berupa tanah ini pun otomatis sebagiannya menjadi berlumpur. Glad we were fine.
Sampai di Pantai Mananga Aba, dan cuma kami ber-13 ditambah Helmi dan tiga orang driver kami. Sepi bangeeet. Pantai ini pasirnya putih kecoklatan halus dan nggak terlihat karang-karang. Langit siang itu mendung, air laut jadi berwarna biru tosca pucat.
Adityo at Pantai Kita/Mananga Aba
Pantai Kita/Mananga Aba
Pantai Kita/Mananga Aba
Nggak ada yang nyebur ke laut, kalo saya sendiri karena nggak bawa baju ganti, dan cuacanya yang dingin lebih enak dinikmatin sambil duduk duduk dibawah naungan payung-payung dari daun rumbia.
Kami duduk berkeliing. Suasana agak-agak canggung karena nggak dibuka sesi ngobrol saling kenalan. Jadi dua group duduk jadi satu tempat, tapi ngobrol sendiri-sendiri. Beberapa dari kami sempet ngajak ngobrol buat breaking the ice, tapi karena feedbacknya jelek, jadi awkward moment tetep terasa di sela sela kami. Pffft.
Seven Sins? Photographed by: Helmi
Sneaky photographer
Pak Jopur
I wish there were a letter inside
Jopur,, Frengky, Anes, Prayoga, Adityo, dan Raja at Pantai Mananga Aba
Pantai ini lokasinya ada di pesisir utara Pulau Sumba. Jadi nggak langsung dapet view sunrise ataupun sunset. Waktu paling pas untuk mengunjungi Pantai ini adalah siang hari kali ya? Pas terik teriknya biar warna lautnya jadi menyala! Salat satu pantai must visit kalo kamu sampai ke Sumba Barat Daya.
Photographed by: @prabowoadityo

We had a selfie!
Dwigatama. Photographed by: @prabowoadityo
Sekitar jam 4 sore, karena dari kejauhan terlihat sisi laut jauh di sana udah mulai hujan, jadi kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Hari pertama yang menenangkan. Dalam hati masing-masing, kami berdoa agar esok hari selalu cerah, selalu panas. Nggak papa laa gosong semua badan ini.
Photographed by: Helmi
Pantai Kita/Mananga Aba
Sampai di hotel dan yang langsung kami lakukan: to the swimming pool! Saat menuju ke kolam renang, kita harus menyusuri ratusan tangga dulu. Dituntun ke kolam renang di ketinggian dengan view sekeliling yang ijo keren!
To the Pool!
The Pool! Photographed by: @prabowoadityo
The Pool! Photographed by: @prabowoadityo
Click here to see all of my Sumba stories.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.