Tulisan pertama ini saya dedikasikan buat perjalanan yang sangat unforgetable – Roadtrip in South Island New Zealand. Beberapa kali saya travelling, baru New Zealand yang ninggalin kesan sebegini dalemnya, sebegini nggak bisa move on-nya. Mimpi ke New Zealand awalnya gara-gara saya yang nggak sengaja mampir ke tulisan Mas Rama di Etaporama. Semenjak itu, jalan jalan ke New Zealand jadi mimpi saya. Kenapa saya pingin ke New Zealand, the first reason: Karena alamnya. Really really breathtaking. Sepanjang jalan adalah bukit bukit, gunung, padang rumput, peternakan domba-sapi-alpaca, dan negara seribu danau! New Zealand adalah negara dengan penduduk yang sangat sedikit kalau dibandingkan dengan Indonesia (hee hee hee). Penduduk New Zealand sering disebut Kiwi. Sebetulnya Kiwi berasal dari hewan unggas yang nggak bisa terbang khas New Zealand. Suku aslinya, Maori, lebih banyak kita temuin di pulau Utara ketimbang Selatan, dan juga jumlah pendatangnya banyak. Kalau dihitung, mungkin populasi domba-sapi-alpaca lebih banyak ketimbang manusianya.
Fun Fact: New Zealand adalah negara yang menggunakan sistem daylight saving. Artinya pada bulan September sampai April zona waktu di New Zealand adalah GMT+13, sedangkan Mei sampai Agustus zona waktu di New Zealand adalah GMT+12.
This slideshow requires JavaScript.
Introducing my travelmates: Prayoga, Fathoni, dan Adityo. Kami berempat dari tiga kota yang berbeda. Saya di Medan, Adityo di Balikpapan, Fathoni dan Prayoga di Jakarta. Jadi semua pembahasan kami dari awal pembelian tiket sampai sharing keperluan untuk packing, semua mengandalkan koneksi telpon dan internet. WhatsApp, Line, sampai Houseparty. Cuma ketemu satu kali di Jakarta untuk bahas visa, itupun karena sekalian kondangan teman kuliah di Jakarta. Jadi pas keberangkatan, kami baru ngumpul di Kuala Lumpur untuk penerbangan ke Auckland.
Well, let’s start the journey!
Rute road trip kami adalah start dari Christchurch dan finish di Queenstown, kurang lebih kayak gini rutenya.
bardiq 