Mengatur Pembelian Tiket ke New Delhi sampai Leh

Satu minggu sebelum saya memulai trip ke New Zealand, saya dapet notif dari AirAsia. Yak, promo Big Sale kembali digelar. Dari beberapa tempat yang saya incar, saya tertarik buat ke Iran. Tapi tiba-tiba Ikhsanul ngajak ke India, tepatnya ke Ladakh. Tentu kami manfaatin promo dari AirAsia ini. Dan kami ngincar tanggal merah di bulan September, ada Idul Adha hari Jumat tanggal 1 September 2017 dan tahun baru Hijriah hari Kamis tanggal 21 September 2017. Karena kami mau ngepasin Ladakh Festival yang diselenggarain di Leh dari tanggal 17 – 24 September 2017, akhirnya kami beli tiket dari Kuala Lumpur ke New Delhi tanggal 20 September 2017 dan tiket pulang dari New Delhi ke Kuala Lumpur tanggal 1 Oktober 2017. (Yah, walaupun kenyataannya kami nggak dapet Ladakh Festival juga sih, karena kami baru sampai Leh tanggal 24 September siang, dan festivalnya udah selesai).
Tiket return Kuala Lumpur ke New Delhi kami dapat per orang seharga 1.8 juta, dan sepakat nambah satu bagasi 20 kilo seharga 90 ribuan.
Untuk tiket ke India dari Indonesia tidak ada direct (setahu saya). Tiket tanpa promo sekali terbang sekitar 2-3 juta dengan AirAsia, Garuda, Thai Airways, Srilankan Airways, Malaysia Airlines. Rutenya dengan tempat transit di Singapore, Kuala Lumpur, Colombo, atau Bangkok. Jadi sebenernya banyak pilihan ya. Kami sendiri beli rute dari KL dulu karena posisi kami di Indonesia yang beda-beda kota dan karena kami beli dari jauh-jauh hari. Jadi kami buat meeting point di KL.
Penerbangan direct dari KL ke New Delhi sendiri memakan waktu sekitar 5.5 jam . India menggunakan zona waktu +5.30 (iya, pake setengah setengahan). Jadi dengan WIB beda 2.5 jam.
Click here to read all my stories from Kashmir to Ladakh
Karena tujuan utama kami ke Ladakh, jadi kami harus beli tiket lagi untuk penerbangan domestik India. Kami berencana untuk roadtrip, jadi ada baiknya tiket yang kami beli bukan tiket return. Jadi arrive dan depart dari dua kota yang berbeda sesuai rute roadtrip. Untuk wilayah barat dari Jammu and Kashmir, bisa pilih Jammu atau Srinagar. Tapi karena kami mau explore satu hari di Gulmarg dan Dal Lake, jadi kami pilih Srinagar sebagai kota pertama kami di Jammu and Kashmir. Tiket pulangnya, tentu dari Leh.
Setelah browsing sana sini cari tiket murah. Kami memilih Vistara. Cerita tentang terbang dengan Vistara ini sudah saya buat tulisan tersendiri karena ada pelayanan yang kurang mengenakkan. You can read my review here.
Saya dapet tiket dari New Delhi ke Srinagar dengan harga sekitar 800 ribu dan tiket pulang dari Leh ke New Delhi dengan harga sekitar 570 ribu. Mayan murah ya? Tiket dari KL sampai New Delhi dan Leh ini kami beli sekitar bulan Februari 2017. Jadi masih 8 bulan sebelum keberangkatan. Untuk membagi budget juga biar tidak menghabiskan dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Kalo bisa dicicil mah cicil aja semua bro. Hahahaha.
Untuk tiket dari Medan ke KL, saya termasuk terlalu mepet belinya. Maklum, kami dibayang bayangi mutasi. Jadi, membeli tiket ke KL jauh-jauh hari adalah risiko.
Saya membeli tiket dari Medan ke KL 9 hari sebelum keberangkatan ke India. Pertimbangan saya adalah antara AirAsia atau Malaysia Airlines. Sama-sama sekitar 350 ribu one way. Untuk keberangkatan akhirnya saya beli AirAsia jam 12:35, dengan jadwal landing jam 14:35. Masih 5 jam sebelum penerbangan ke New Delhi. Jadi kebijakan AirAsia, kalau penerbangan transit minimal 4 jam dan terjadi delay atau cancel yang menyebabkan kita nggak bisa ikut terbang di penerbangan berikutnya, pihak AirAsia akan bertanggung jawab dengan mengganti tiket terbang. Tiket dari Medan ke KL ini sebenernya seharga 360ribuan. Tapi saya coba redeem poin BIG AirAsia saya, dan hasilnya lumayan (banget), harga akhir tinggal 249 ribu. Di luar airport tax, saya beli tiket ke KL nggak sampai go ban. Hehehehe.
Untuk tiket pulang dari KL ke Medan saya masih memperhitungkan Malaysia Airlines. Harganya sih lebih mahal dari AirAsia ya. Malaysia Airlines dari KL ke Medan sekitar 420 ribu, tapi jam terbangnya jam 8.30 pagi. Padahal pesawat AirAsia dari New Delhi landing di KL dijadwalkan jam 7 pagi. Ya kalo lancar, kalo delay setengah jam aja, cuma sejam dong waktu saya habis landing dan ngejar pesawat ke Medan. Ya kalo delaynya sejam? Dan lagi pesawat Malaysia Airlines itu beroperasi di KLIA, AirAsia di KILA2. Dengan waktu yang sebegitu singkat, harus banget saya nanti lari-lari pindah terminal dulu. Pertimbangan saya yang lain, jadwal terbang AirAsia dari KL ke Medan pagi cuma ada satu flight, jam 06:45. Habis itu langsung ada lagi jam 14:55. 8 jam transit nungguin pesawat ke Medan. Dan karena nggak memungkinkan ngambil Malaysia Airlines jam 08:30. Saya beli tiket balik ke Medan dengan AirAsia jam 14:55 dengan harga 370 ribuan. Tentang total harga tiket saya, monggo mampir di tulisan saya tentang biaya trip ke Ladakh.
Jangna lupa, pastikan dulu mau travelling di Ladakh kapan. Jangan salah bulan ternyata akses jalan ditutup dan kamu nggak bisa lewat. Cek juga tulisan saya tentang waktu yang paling pas backpackeran ke Ladakh ya.
Update 23 Januari 2018:
Beberapa saat yang lalu ada yang ngomen di postingan tentang menghitung biaya trip ke Ladakh, dia cerita kalo flight dari Delhi ke Leh saat bulan Mei bisa 2 jutaan sekali terbang. Pas saya cek di beberapa website airlines yang waktu itu menawarkan harga lumayan murah kayak Vistara, JetAirways, dan GoIndia, beneran 2 jutaan. Mungkin karena pas peak season jadi harga tiketnyapun ikut nge-peak.

 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.