Transportasi selama di Jepang

Selama kami di Jepang kami naik transportasi umum, subway, bus. Setiap kota punya kartu pass untuk turis, dan rata-rata menyediakan paket untuk satu hari. Kalau trip kamu butuh mobilitas yang cepet karena waktu kamu di Jepang yang nggak lama dan pingin explore Jepang lebih jauh, bisa pakai Japan Rail Pass (JR Pass). JR Pass ini khusus untuk turis dari luar Jepang. Yang bisa beli hanya yang bisa nunjuki stempel Temporary Visitor di passportnya, ketika lapor di imigrasi. Kalau kamu beli JR Pass, kamu bisa kemana mana naik kereta JR lines, termasuk shinkansen. Tapi biayanya lumayan juga. Paket JR Pass minimal 7 hari, jenis paketnya juga banyak. Harga paling murahnya sekitar 29000 yen atau sekitar tigah jutah limah ratus ribuh Rupiah. Kelihatannya sih mahal. Tapi kalau kamu punya waktu 7 hari di Jepang, dan berniat keliling Jepang, worth it sih menurut saya. Kalau mau beli JR Pass beli sebelum sampai di Jepang ya, beli dari websitenya langsung atau banyak juga kok travel agent Indonesia yang nyediain JR Pass. Semua mua yang mau kamu tau tentang JR Pass bisa mampir ke mari.
Oiya, kalau kamu termasuk budget traveller kayak saya, jangan pernah pakai taksi selama di Jepang. Mahil bro, mahil. Taksi di Jepang (terutama di Tokyo) termasuk taksi dengan fare termahal di dunia.
Di Jepang semua transportasi on time, nggak pernah ngaret. Beberapa kali kami ketemu delay, itupun karena ada gempa bumi, jadi ada beberapa jalur yang keputus. Oiya, jangan telponan ya ketika di dalem kereta api. Karena buat orang Jepang, telponan di dalem kereta melanggar etiket, termasuk bunyi HP. Jadi jangan lupa disilent. Nggak papa sih ngangkat bentar, karena beberapa orang juga saya perhatikan mereka sempet ngangkat Hpnya. Tapi nggak terus telponan lama, paling cuma ngabarin kalo lagi di kereta.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.