Menilik Pembuatan Kain Tenun Khas Sumba di Rambu Chiko

Apalagi sih yang terkenal di Pulau Sumba selain alamnya yang aduhai? Ah iya, kain tenunnya! Beberapa saat sebelum kami sampai di Pulau Sumba, di Instagram Dian Sastro seliweran nih, si Mbak Cinta ini ngepromosiin Kain Tenun Khas Sumba.
Saat mampir di Kampung Adat Praijing, kami sudah mulai disuguhkan bagaimana Mama Mama menenun kain Sumba. Nah, hari kelima kami di Pulau Sumba, kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu tempat pembuatan Kain Tenun Khas Sumba. Nama tempatnya adalah Rambu Chiko yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota Waingapu, Sumba Timur.
Rambu Chiko Artshop

Di sini kita bisa melihat langsung proses pembuatan kain tenun. Mulai dari saat masih berupa benang yang diwarnai, dijemur, lali ditenun langsung. Nah, proses pembuatannya ini yang lama. Bisa memakan waktu 2-4 minggu, yang paling berpengaruh adalah proses penenunannya, makin rumit polanya, maka makin lama juga waktu pengerjaannya (juga harganya).
The Collection
“Nona manis siapa yang punya?” Tanya Richie Ricardo.
Saat Mbak Cinta berkunjung
Harganya berapaan Mas Bardiq? Waahini. Harganya murah! Untuk kain ikat kepala harganya sekitar 500 ribu. Iya, yang kecil panjang gitu. Nah yang berupa selendang bisa dipake buat kondangan harganya antara 1.5-2 juta saja. Yang bentuknya sarung, sekitar 2.5-3 juta. Apalagi yang berupa bahan kain, cuma 2.5-5 juta ajah. Murah kaaaan?
Saya yang nggak pernah tuh tertarik lihat kain-kain beginian. Yah, sekali lewat aja. Tapi pas mampir ke mari, baru pertama kalinya saya lihat kain sampe tahap mengagumi. Motifnya bagus, dan warnanya kalo kena sinar matahari bisa menyala. Karena emang saking bagusnya, saya yang biasanya nggak pernah mau buka jastip (Yea, travel as light as I can), akhirnya ngeshare juga di Instagram sama WhatsApp (nggak pernah pernah dah gw bikin WhatsApp stories). Banyak yang naksir, tapi pas saya jelasin harganya, pada mundur teratur. Hehehehehe..

Lupa bawa duit? Tenang, ada EDC di sini. Jadi tinggal gesek.
Nggak punya duit? Nggak papa, lihat lihat aja nggak perlu bayar. Mau numpang minjem kainnya terus dipake buat foto foto juga boleh.
Salah satu pelakunya…
Me wearing Kain Tenung Khas Sumba. Photographed by: @prabowoadityo

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.