Hiking in Norway: Mount Fløya and Djevelporten, Svolvær, Lofoten

Lokasi : Svolvær, Vågan, Lofoten
Trailhead : (68.244449, 14.578241) or Google Location
Level : Hard
Ketinggian : 541 meter dpl (elevasi awal: 10 meter dpl
Jarak : 4.2 km (Pulang Pergi)
Waktu Tempuh : 1.30-2 jam (Pulang Pergi)
Data berdasarkan Strava : Click here to see My Strava Activity
GPX File : Download GPX File
Untuk saya yang punya badan dengan fitness level ala ala, menurut saya hiking di Mount Fløya dengan bonus Djevelporten punya hiking level: Hard. Sepanjang perjalanan adalah batu batuan curam, dan tanjakan tanah bercampur rumput yang sesekali bikin track nggak kelihatan. Ditambah lagi dengan kondisi sore itu sehabis diguyur hujan, menjadikan setiap pijakan harus bener hati hati. Karena berkali kali saya kepleset padahal habis dengan sok tegarnya nanyain ke salah satu cewek yang kepleset saat papasan sama kami, “You’re good? Please, be careful.” *trollface
I took this photo from hikingtheworld.blog. Just click the picture to go to the page.
From my Strava.

Getting There

Trailhead menuju Mount Fløya dan Djevelporten sudah saya taruh di header ya. Ada tempat parkir di depan Trailhead, dan kalo kamu naik bus umum (seperti kami), bus stop terdekat adalah Svolvær øst, yang cukup berjalan sekitar 200 meter saja. Kalo kami sih dari Airbnb kami jalan kakinya, karena lumayan deket, satu kilo aja.
DIMANA MOUNT FLØYANYA? ITU DIA!

The Trail

Elevation from Strava
Belum ada 100 meter kami memulai hiking, langsung disambut dengan tanjakan batu curam. Sudah disediakan rantai untuk berpegangan, lebih ngandelin kekuatan tangan sih sebenernya. Setelah itu tanjakan berupa bebatuan mulai menemani sampai sekitar 400 meter ke depan. Lalu track berubah menjadi tanah ditemani dengan rerumputan.

Di sini, di sebelah timur kita bisa melihat puncak Svolværgeita. Gunung yang terkenal di Svolvær untuk rock climbing. Katanya tidak memerlukan high fitness level untuk climbing di Svolværgeita, newbie yang belum pernah sama sekali untuk rock climbing pun boleh menjajal untuk mendaki Svolværgeita. Karena bakal dilengkapi dengan gear yang sangat safety, bahkan snack dan food, dan juga ditemani oleh experienced instructor. Jadi sangat dijamin aman. Kalo kamu minat, bisa meluangkan waktu sekitar 3-4 jam untuk mendaki Svolværgeita. Gratis? Nggak dong. Biayanya untuk satu orang adalah 4,000 NOK atau kalo diRupiahin sekitar 7.5 juta. Ulala.. Kalo dua atau tiga orang, bayarnya turun jadi 2,000 NOK per orang. Piye piye? Hiking ke Mount Fløya aja yang gratis kayak saya kuy.
Itu tuh Svolværgeita, di foto ini puncak tertinggi yang bentuknya seperti garpu dengan dua gigi.
Oke, beberapa kali saya nyebut Djevelporten. Apa sih ini? Puncak gunung juga? Atau viewpoint aja?
Djevelporten, Djevel: Devil, Porten: Gate. Djevelporten: Devil’s Gate. Versi kurang terkenal dari Kjeragbolten. Sebuah batu yang terhimpit diantara dua tebing batu. Sebenernya jadi salah satu tujuan utama saya lumayan ngotot buat naik ke Mount Fløya. Jadi kalo kamu lihat map dari Strava saya, pada kilometer 1.5, saya sebetulnya bisa langsung menuju puncak Mount Fløya, karena tinggal lurus aja. Tapi saya memilih untuk bergerak ke utara dulu, karena saya mau nyariin Djevelporten dulu.
Agak susah buat nemu Djevelporten, karena memang lumayan tersembunyi di balik tebing bebatuan. Ini lokasi Djevelporten (68.250838, 14.59798) atau klik di sini buat versi Google Location, ada track menuju Djevelporten, bercabang dari track menuju puncak Mount Fløya. Track ini beberapa kali ilang, jadi kami terpaksa harus menerabas bebatuan curam. Kami hanya ngikutin arah dari rute yang kelihatan di maps.me. So, we just followed the route, and until we found the trail again.
Kalo kamu adrenaline junkie, silahkan berfoto di atas Djevelporten. Kalo kamu sudah baca tulisan saya saat hiking di Mount Ryten, ada foto saya duduk di ujung batu di pinggir tebing. Well, the fact isn’t that dangerous. Ada batu pijakan di bawah batu tempat saya duduk, ya sekitar dua meter aja sih. Tetep harus hati hati karena pijakan juga lumayan miring, apalagi kalo angin pas kenceng, jantung berdesir desir juga.
Nah, berbeda dengan Djevelporten, there is no safety, di bawahnya ya langsung jurang ratusan meter. Tujuan utama saya mau  ke Djevelporten memang untuk foto di atasnya. Tapi kondisi sore itu membuat saya berpikir ulang. Setelah seharian diguyur hujan membuat semua batu menjadi licin, ditambah angin kenceng setia menerpa kami. Jadi saya berpikir ulang, apa se-worth it itu? Yak, saya batalkan niat saya untuk naik ke atas Djevelporten. Selain itu juga tidak ada pendaki lain selain saya dan Adityo. I didn’t wanna take any risk.
Djevelporten
Kalo jatuh ya baybay.
Setelah dari Djevelporten tidak perlu berputar arah, karena ada rute langsung untuk menuju puncak Mount Fløya sekitar satu kilo dengan tanjakan yang ah gitu deh… Tapi, ada view ini yang menanti kalian di puncak Mount Fløya:
Pingin nangis kalo lagi liat liatin foto trip Norway kayak begini. 😦
Svolvær looks small.
On top of Mount Fløya
Click here to read all the hikes I did when in Norway

2 thoughts on “Hiking in Norway: Mount Fløya and Djevelporten, Svolvær, Lofoten

    1. Hahahaha. Maksudnya tingkat kebugatanku masih ala ala Mas. Dibandingin orang sana beneran beda jauh, selalu ketinggalan padahal udah ngoyo mau ngebarengin. 😹😹

      Iya bener Mas. Tapi ya, seminggu dua minggu aja. Habis itu bosen. Wkwkwkwk.

      Liked by 1 person

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.