Mari Menghitung Biaya Trip ke Ladakh!

Masalah biaya selalu ditanyakan orang-orang setiap saya pulang dari traveling. Beberapa nanya karena memang ada rencana ngetrip ke tempat yang baru saya kunjungi, beberapa nanya untuk bandingin dengan biaya yang mereka keluarin untuk trip yang (hampir) sama, dan sisanya nanya karena penasaran aja.
Apakah banyak biaya yang kita keluarkan untuk melalak sampai Ladakh? Kalau kamu bisa ngaturnya, bisa membaginya, dan yang paling penting bisa ngumpulinnya, nggak ada yang jadi masalah. Ayok, saya bantu kasih bayangan berapa biaya yang perlu dikeluarin untuk sebuah perjalanan luar biasa ke Ladakh.
Tiket Pesawat
Tiket Pesawat selalu jadi awal mula bagi saya untuk memulai suatu perjalanan. Kalau dapet tiket promonya, baru kita susun rencana rencana yang lain.
Karena belum ada tiket direct dari Indonesia (kabarnya sih ada tiket direct Jakarta – Mumbai, tapi nggak tiap hari, seminggu dua atau tiga kali gitu pake Garuda, dan pas saya browsing sana sini, ternyata transit dulu di Bangkok). Kalau mau mengandalkan tiket promo, pakailah AirAsia (Ya, seperti saya), atau Thai Airways dan Malaysia Airlines. Sering juga mereka ngadain promo tiket dari KL/Singapore ke New Delhi. Setelah sampai di New Delhi, beli lagi tiket dari New DelhI ke Leh (atau ke Jammu/Srinagar kalau mau proses aklimatisasi seperti saya). Tiketnya standar sih, jarang ada promo. Sekitar 700-satu juta (hari hari tertentu, atau beli mepet mepet tentu bakalan lebih mahal). Untuk maskapai direct ke Leh ada Vistara, IndiGo, India Airlines, dan Jet Airways. Kalau ke Jammu lebih banyak lagi, ada Air India, IndiGo, Sparrow Aviation, SpiceJet, dan Hahn Air Systems. Mau ke Srinagar? Ada Air India, AirAsia, Jet Airways, GoAir, Vistara, IndiGo, Spice Jet, dan Hahn Air Systems. Biar lebih mudah mantaunya saya biasanya pakai skyscanner. Saya sendiri menuju Srinagar dengan Vistara. Lalu pulangnya dari Leh ke New Delhi juga pake Vistara. Karena memang waktu itu harganya paling murah dan jamnya paling pas. Untuk menghemat waktu, begitu sampai di New Delhi, besoknya ambil aja tiket paling pagi ke Leh atau Srinagar. Kalau bermental ngemper, kayak saya, nginap aja di bandara. Yaah, walopun saya sendiri tidak pernah suka dengan ide menginap di bandara.
Jadi berapa rincian tiket yang saya dapet kemaren?
KNO-KUL one way : Rp.    249,389.00 (by AirAsia)
KUL-DEL return       : Rp. 1,804,148.00 (by AirAsia)
DEL-SXR one way   : Rp.    800,687.00 (by Vistara)
IXL-DEL one way    : Rp.    569,275.00 (by Vistara)
KUL-KNO one way : Rp.    376,230.00 (by AirAsia)
Total                            : Rp. 3,891,389.00
Menurut saya, total tiket segitu dari Medan-KL-Delhi-Srinagar sampai Leh, udah maksimal promonya. Kalau ada yang dapet lebih murah lagi. Sampean pancen jempolan! *cium tangan
Bisa sih ditekan lagi dari ke KLnya, soalnya trip saya ke Jepang, Medan-KL saya cuma bayar airport tax aja.
Visa
Biaya pengurusan visa turis India secara online (e-Visa) adalah seharga 50 USD, ditambah biaya penggunaan credit card, jadi total saya membayar 51 USD atau hampir 700 ribu Rupiah. Baca juga tulisan saya tentang mengurus e-Visa Turis India ya. 🙂
Akomodasi
Akomodasi di Ladakh itu murah-murah. Dan lebih baik nggak perlu pesan di muka, karena pengalaman saya, trip ke Ladakh itu banyak ketemu ketidakpastian. Jadi cukup browsing aja penginapan-penginapan yang recommended, kalau mereka terima pemesanan di muka tanpa bayar, bagus. Nanti kalau pas hari H ternyata nggak bisa nginap di tempat itu, telpon atau email aja, minta reschedule. Penginapan di Ladakh termasuk fleksibel masalah kayak gini, dan nggak dikenakan biaya.
Pas nyusun itin, kami sepakat harga penginapan untuk sekitar 300 ribuan per orang, dan pesan jauh-jauh hari karena takut full. Tapi malah justru beli jauh-jauh hari itu yang bikin kami merugi. Satu penginapan sudah dibayar, dan kami batal nginap di desa itu. Ada satu penginapan sudah dibayar, ternyata kami geser hari, untungnya penginapan itu bersedia geser tanpa biaya tambahan. Terus ada juga, kami udah pesan satu penginapan, udah dibayar, ternyata harinya nggak pas, kami minta reschedule hari, dan ternyata kamar full booked, jadi kami terpaksa dapat kamar cadangan, yang nggak ada kamar mandi dalamnya. Harga 300 ribuan per orang yang kami sepakati, ternyata setelah kami bandingkan dengan harga-harga penginapan di sana, 300 ribu itu mahal.
Banyak penginapan yang udah nyaman, dapet makan malem dan sarapan, air panas lancar, WiFi lumayan, dengan harga kisaran 100-200 ribu. Di Leh, kami dua malam menginap di Silver Line, awalnya cuma berniat nginap satu malam dengan rate Rs. 1,500 untuk dua orang. Berarti sekitar 150 ribu Rupiah per orangnya. Pas kami mau check out, managernya nanya, kapan nginap di Leh lagi? Kami bilang sekitar 2 atau 3 hari lagi baru sampai Leh. Dan dia bilang bakal kasih Discount kalo kami nginap di tempat dia lagi, Big Discount, gitu katanya. Akhirnya ketika sampai di Leh habis dari Pangong Tso, kami datangi lagi Silver Line, satu kamar kami dikasih rate Rs. 800. Berarti per orangnya nggak sampai 90 ribu Rupiah.
Apalagi untuk tempat-tempat yang bukan di kota besar, jauh lebih murah. Turtuk misalnya, kami menginap di Mayar Gueshouse, dapat kamar untuk dua orang hanya Rs. 1,000, sekitar 200 ribu Rupiah udah dapat makan malam dan sarapan. Atau di Karzok di tepi Tso Moriri, kami menginap di Goose Homestay, satu kamar untuk bertiga kami hanya bayar Rs. 700, sekitar 150 ribu Rupiah. Berarti per orang cuma 50 ribu ya? Kalau yang ini belum termasuk makan.
Beberapa penginapan nanti akan saya bikin tulisan sendiri karena beneran berkesan buat saya.
Jadi, berapa rate per malem yang harus dipersiapin untuk trip ke Ladakh? Taruhlah kalo kamu mau berhemat, 150 ribu per orang.
Biaya Makan
Untuk makan selama saya di Ladakh, setiap kali makan saya mengeluarkan uang sekitar Rs. 80-150, udah sama minum. Jadi sekitar 20 ribuan Rupiah sekali makan. Relatif murah menurut saya, karena harga segitu sudah makan di tempat makan menengah. Kalau cari warung-warung, lebih murah lagi. Waktu di Kargil, kami sarapan dua orang habis sekitar Rs. 90, sarapan dua chapati, satu meat samosa, dan satu cangkir milk tea. Puas!
Untuk tempat makan yang mahal, banyak kami temui di Leh. Kami makan siang di Dreamland Restaurant habis sekitar Rs. 575 untuk dua orang. Sekitar 60 ribu Rupiah per orangnya.
How Long and How Far you Go
Biarpun penginapan di Ladakh itu murah, tapi kalau kamu sampai dua bulan di Ladakh (Kami ketemu Claire, turis asal London yang udah ke sana ke sini di Ladakh dua bulan lebih), untuk penginapan yang kalo dihitung per malamnya 150 ribu, berarti kamu udah harus menyediakan 9 juta Rupiah. Jadi tentu biaya yang saya keluarkan dengan Mbak Claire beda dong ya.
Untuk seberapa jauh, berhubungan dengan taxi yang kamu sewa (kalau kamu naik taxi ya, kalau kamu naik kendaraan umum, nggak terlalu mahal sih). Memang berapa biaya transport dari satu tempat ke tempat lain di Ladakh? Bisa baca tulisan saya tentang transportasi di Ladakh ya. Saya kasih gambaran sedikit untuk penyewaan taxi di Ladakh. Start point adalah Leh. Untuk perjalanan dua hari satu malam, biaya yang dikeluarkan sekitar Rs. 11,000 untuk satu mobil. Biaya ini untuk satu mobil, jadi tentu makin banyak penumpangnya, itungan per orangnya jadi lebih murah. Saya bilang sekitar ya. Dua hari satu malam dari Leh ke Nubra Valley tentu lebih murah dari pada dua hari satu malam dari Leh ke Tso Moriri. Karena jarak ke Tso Moriri memang lebih jauh. Daftar harga taxi di Leh, sudah ada harga resminya, dan sudah tercetak di buku daftar harga yang dipegang masing-masing taxi driver.
Souvenirs in Kashmir and Ladakh
Apa aja souvenir di Kashmir dan Ladakh? Yang terkenal adalah pashmina, asli dari bulu changthangi (ladakhi goat) atau yacht, yang terkenal bulunya bisa dijadikan wool berkualitas bagus. Apa saya beli? Enggak juga. Hehehehehe. Untuk oleh-oleh saya lebih suka beli sesuatu yang ada tulisannya gitu. Ada tulisan Ladakhnya, Kashmirnya. Tapi, untuk kaos agak susah dicari. Ada toko oleh-oleh kaos, tapi gambar dan tulisannya dibordir, nggak nemu kaos yang disablon. Jadi saya beli gantungan kunci, bagus, beli di pasar di Leh, berbahan kayu dan ada tulisan ‘Ladakh’. Tapi, yang saya sayangkan adalah: kenapa saya cuma beli sedikit? 😦
Click here to read all my stories from Kashmir to Ladakh

31 thoughts on “Mari Menghitung Biaya Trip ke Ladakh!

    1. Di Ladakh ya Mas? Kemaren saya 10 hari keluar banyak di penyewaan taksinga gitu Mas. Setiap trip 4 orang habis antara Rs 2500-4000. Tergantung Mas Mujiono berapa kali trip. Mungkin jaga jaga 8-10 ya Mas.

      Liked by 1 person

    2. Assalamualaikum om,
      Semoga senantiasa sehat selalu,

      Ada beberapa pertanyaan yg hendak saya ajukan niih,

      1. Untuk antisipasi pertama kali yg di lakukan pada saat terkena AMS apa ya om..

      2. Adakah jalur motor ter aman dan terindah untuk yyang pertama kali untuk pemula di sekitaran sana..

      Terima kasih banyak ya oom

      Like

      1. Waalaikumussalam. Halo Mas Irdan, sorry for the slow respond. 😦

        Saya coba bantu jawab ya Mas.
        1. Sebetulnya tergantung dari tingkat keparahannya Mas. Kalau masih gejala ringan, coba istirahat, minum air putih yang banyak, atur nafas, jangan panik, dan kendalikan aktivitas tubuh. Obat paling manjur untuk penderita AMS sebetulnya adalah dibawa ke tempat yang ketinggiannya lebih rendah Mas. Dan kalau sudah parah, sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang paling baik (biasanya diberi obat untuk memperlancar peredaran darah/obat anti pusing, dan diberi bantuan oksigen). Tentang AMS bisa mampir ke tulisan saya di sini Mas. https://bardiq.me/2017/10/17/ams/
        2. Kalau jalur motor tentu ambil rute dari Leh-Lamayuru (untuk aklimatisasi), lalu Leh-Nubra (lewat Khardung La)-Pangong-Leh (lewat Chang La). Tapi untuk rute Leh-Nubra-Pangong-Leh, sebaiknya dilakukan dengan guide Mas. Karena kita tentu belum terbiasa dengan perbedaan elevasi yang begitu drastis. Just in case.

        Hope it helps.

        Like

  1. Rencana mei ke ladakh tp kok cek skyscanner diatas 2jt yaaa Delhi-Leh nya.juarak mass dpt 500++😭😭, utk keliling Leh nya booked agent jauh2 hari atau on the spot mas?

    Like

    1. Mbak. Saya habis ngecek skyscanner sama website beberapa airline yang murah kayak Vistara sama Jet Airways. Kayaknya karena peak season ya. Saya kaget juga liat grafiknya di skyscanner. Pantau terus Mbak. Sekali turun langsung sikat. 😅
      Saya on the spot Mbak, karena jumlah taxinya juga banyak. Tapi liat tiket pesawat semahal itu, mungkin bisa hubungi Ancient Tracks dulu buat nanya nanya. Ini kontak Ancient Tracks. https://drive.google.com/open?id=1dmSx7hcA_3Ge1lKmCgEHoshcUx3QXQ48

      Like

      1. Wadaww,baru liat replynya🙏🙏🤣,tiketnya skrg malah nyentuh angka 3. nunggu turun dikitt malah naek dahsyat 😭😭😭. kalau solo trip enakan on the spot emang yo mas,lbh “get the feels” 😏🤣

        Like

      2. Haduh. Semoga turun lah ya Mbak harga tiketnya. Serem juga kalo nyampe tiga juta sekali terbang.
        Bener Mbak, ngeri ngeri sedap. Kalo waktunya panjang emang lebih seru kalo go show aja.

        Like

      3. Halo mass,akhire stlh tiket smpt nyentuh angka 3jt berkat tiap hari mantengin skyscanner, dapat juga dibawah angka 2 🎉,skrg mau ty lg nih mas, utk disana mana yg lbh nyaman,pakai running shoes atau boots? sy kesana 9-14 mei ( means kemungkinan msh ada salju) many thanks mas,jgn bosen sy tanya2 lagi yaa😊

        Liked by 1 person

      4. Selamat Mbak! The power of patience. Hehehehe.
        Saya kemaren pake sepatu trekking, travel mate saya pake running shoes. Dua duanya nggak ada kendala karena nggak banyak trekking. Beberapa tempat trekking temen saya agak kesulitan karena licin, dan beberapa kesempatan yang jalan jauh saya lebih cepet pegel pegel. Ada plus minusnya. Tapi karena Mbak ke Lasakh pas winter, saya lebih rekomen ke sepatu trekking/boots.
        Iya nggak papa Mbak, feel free.

        Like

      5. Mas,tak polow ig mu, nemu hasil hesyteg india-india😂,bagus banget bisa dpt view langit biru,aku lg survey akomodasi dan transportasi,termasuk buat sightseeing one day di delhi. btw foto di ig pake kamera apa?

        Liked by 1 person

      6. Hehehehe, matur nuwun Mbak Eni. 😁
        Wah kalo one day trip di Delhi nyari oleh oleh aja kali ya, Delhi menurutku kurang menarik.
        Trip Ladakh aku pake kamera iPhone aja itu Mbak.

        Liked by 1 person

    1. Halo Mas Agus. Iya Mas, kami ngeteng aja berdua. Kalo solo susah di transport kayak kami Mas. Jadi kami gabung sama group lain buat pesen taksi. Nah yang gabungin traveler ini Mas yang travel agent. Tapi harganya sama aja sama kalo pesen taksi sendiri.

      Like

  2. Halo mas. InsyaAllah saya berdua sama temen mau nyoba rute yang sama kayak mas :). Boleh tanya -tanya mas soal srinagar?. Saya bikin list pertanyaan yak :).

    1. Untuk tempat menginap di srinagar recomended di daerah mana ya mas?
    2. Trus untuk transport dari airport ke Hotel/hostel menggunakan apa? apa hanya cuman ada taxi?
    3. Saya berencana menggunakan bus dari Srinagar ke Leh (ini bisa jadi pertimbangan untuk poin 1). Itu bus setiap hari ada kan ya? maksudnya kecuali jalan di tutup.

    Terima Kasih sebelumnya mas

    Like

    1. Halo Mas Fahmi. Saya coba bantu jawab ya.
      1. Kalo sudah sampai di Srinagar, paling enak nginap di Houseboatnya Mas. Karena yang khas di Srinagar nginap di rumah rumah apung di Dal Lake. Bisa baca baca di tulisan saya tentang penginepan selama saya di Kashmir dan Ladakh di sini ya, sudah saya list per penginepan dan kontaknya kalo nggak saya pesen dari agoda/airbnb.
      2. Iya Mas. Dari Srinagar sampai penginepan kami pake taksi, karena sebenernya kami bingung lokasi houseboat kami di mana, dan karena nggak ada sinyal juga bingung mau browsing cari daerah dan cara buat ke sananya. Kami juga nggak lihat kendaraan umum kayak bus di depan kedatangan di bandara Srinagar. Mungkin harus jalan sampai keluar bandara kali ya, dan jauh juga tuh sampai depan pintu keluar bandara.
      3. Untuk bus dari Srinagar ke Leh, karena saya nggak sempat nyobain, coba baca baca di Devil on Wheels atau di Vargis Khan.

      Hope it helps.

      Like

      1. Sangat recommended Mas. Biasanya orang sewa motor/vespa keliling sekitar Leh, yang jalanannya belum extreme tapi ya Mas. Ke Magnetic Hill sampai Lamayuru atau ke gompa gompa kek Shey/Thiksey. Tapi kalo ke arah Khardung La jangan dulu kalo baru pertama.

        Like

  3. Hi Mas !
    Tulisannya sangat membantu sekali buat saya yg berencana ingin ke Ladakh. Ada yg pengen saya tanyakan, kalo untuk transport selama trip di Ladakh, misalnya dari Leh ke Nubra Valley dengan menggunakan sepeda motor (sewa) itu aman dan direkomendasikan ga yah?
    soalnya kalo pake taksi kan agak lumayan juga yah mas hehe.
    Mohon infonya, terima kasih mas 🙂

    Like

    1. Halo Mas Dam. Makasih udah mampir.
      Banyak kok Mas yang pake sepeda motor, biasanya Royal Enfield gitu Mas. Asalkan, badan udah teraklimatisasi dengan baik. Jadi biar nggak kena AMS. Kalo udah kena AMS, repot Mas. Udah nggak bisa ngapa ngapain itu.
      Jadi kalo mau sewa sepeda motor, usahakan dua hari istirahat di Leh dulu, biar badan menyesuaikan.
      Hope it helps.

      Like

      1. Thanks Mas udah respon !
        Untuk biaya sewa motor disana kisaran berapa yah mas ? kalo cuma nge-trip berdua aja, mendingan sewa motor atau pake taksi yah ? Minta sarannya hehe 😉

        Liked by 1 person

      2. Nah yang ini jujur saya nggak tau Mas. Karena kemaren naik motor sampai ke Nubra atau Pangong, bukan opsi Mas. Karena kalo kena AMS bahaya banget Mas. Kami juga cuma berdua dan naik taksi, tapi rombongan gitu, digabung sama traveler lain.

        Like

      3. bantu jawab mas. hehehe karna notifnya ikut masuk ke saya. Kemarin saya naik motor sehari dapet 1200rp itu dapet RE classic 350cc. Setengah hari 800rp. Ada yang harus pake sim ada yg cuman butuh fotokopi paspor. Tapi kurang tau itu bisa di bawa sampe ke nubra atau pangong karna perlu permit kesana mungkin bisa di tanyain nanti. Tapi saya gak nyaranin sih karna bakal nglewatin khardung la yang notabene sangat dingin dan oksigen sangat tipis. Saya aja yang pake mobil langsung kena ams 5 menit buka pintu :’). Kemarin saya naek motor paling jauh sampe ke magnetic hills dan thiksey itu siang2 udah menggigil.

        Liked by 1 person

  4. Akhirnya ketemu sama postingan yg manfaat banget dan lengkap pake banget, saat persiapan saya ke Kashmir baru 1/50 (baca: baru niat pengen aja) klo mba/ mas” yg komen diatas mungkin udh pada pergi kesana 😌

    Yg udh pd pergi ke kashmir saat itu mungkin blm seperti sekarang yg kondisi di kashmirnya lg “panas” sama India. Jadi bikin mikir lagi buat kesana. Orang sananya jg ada yg bilang masih aman dan ada jg yg bilang ga aman. Kan jd bikin niat kendor tapi obsesi kesana tetep membara, apalagi ditambah nemu postingan soal Ladakh, jadi makin “napsu” pengen kesana.

    Btw.. makasih loh mas bardiq postingan nya. Buat yg punya rencana ke kashmir-ladakh di thn 2020 siapa tau mau gabung boleh comment jg. Semoga semua nya punya waktu, kesempatan & dana yg cukup buat liburan lagi, lagi dan lagi 😁

    Liked by 1 person

    1. Halo Mbak Yulisa! Thank you for your warmest comment, and so sorry for my late reply. Setiap mau balesin komen di blog, selalu lebih nyaman dari desktop, dan baru sempet buka laptop sekarang! Hehehehe..

      Sebenernya untuk Kashmir sendiri saya bisa dibilang belum lihat apa-apanya nih. Karena cuma numpang transit sebelum road trip ke Ladakh. Moga-moga suatu saat bisa explore ke Kashmir juga ya.

      Iya Mbak, temen saya yang di Srinagar udah beberapa bulan terakhir lost contact, sinyal internet diputus di sana. Was-was juga kalo mereka pada kenapa-kenapa. Tapi sempet ngobrol sama temen yang baru pulang dari Kashmir, katanya situasinya aman meskipun di mana mana masih dijaga ketat sama militer.

      Semoga persiapanmu lancar ya Mbak. Aamin! 🙂

      Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.